Facebook telah membeli sebuah aplikasi messaging yang cukup
besar yaitu Whatsapp sebesar US $19
Milliar berbentuk saham serta tunai, ini merupakan salah satu cara yang
dilakukan Facebook untuk meningkatkan kepopularitasannya yang terutama di
kalangan segmen orang yang lebih muda.
Akuisisi ini menjadikannya berita terpanas pada minggu ini
karena seperti yang kita tahu whatsapp mempunyai pengguna yang banyak
(diperkirakan lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia) yang kemudian di
jual dengan harga yang cukup fantastis.
Memang dibalik itu semua, merupakan salah satu tekad besar
Facebook untuk memenangkan pasar Messaging, yang kita tahu merupakan sebuah
utilitas yang vital dalam era mobile saat ini.
Menggabungkan pesan teks dan jaringan sosial , aplikasi social
messaging menyediakan cara cepat bagi pengguna smartphone untuk melakukan segala
sesuatu dari teks singkat ke gambar yang menarik serta dapat di unggah ke
layanan video klip seperti youtube.
Whatsapp menambahkan sekitar satu juta pengguna perharinya,
menurut co-Founder Facebook dan Executive Officer Mark Zukenberg di halaman
facebooknya, Rabu.
Whatsapp akan melengkapi fitur-fitur chat lengkap yang sudah
ada sebelumnya di Facebook, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambahnya
pengguna Facebook, karena masing-masing memiliki pengguna yang berbeda.
Ada beberapa kekhawatiran menyangkut merger yang dilakukan oleh Facebook dan Whatsapp yaitu performa dan
iklan yang muncul. Memang untuk iklan, seperti dikutip di situs resmi
twitternya, Whatsapp mengklaim tidak aka nada iklan. Tetapi untuk performa,
pada hari sabtu lalu Whatsapp mengalami ‘downtime’ selama beberapa jam yang
mengakibatkan beberapa pesan mengalami gangguan.
Dari sisi pengguna, -seperti penulis. Yang pasti paling
diperhatikan adalah tingkat keamanan, kecepatan serta kemudahan dalam
penggunaan aplikasinya. Diharapkan dengan ‘bersatunya’ kedua raksasa social
media tersebut dapat menambahkan fitur dan layanannya yang tentu saja
diharapkan bisa gratis.
Memang, ada rumor yang beredar bahwa aplikasi Whatsapp akan
berhenti melayani karena adanya merger ini. Untuk itu, ada beberapa aplikasi
yang telah di coba oleh penulis, salah satunya adalah Telegram Messenger yang sepintas memiliki fitur kurang lebih sama dengan
Whatsapp. Mungkin bisa di jadikan alternatif bagi trenologist apabila benar seperti yang diramalkan oleh rumor.
Yah, semua terpulang kepada trenologist sebagai pengguna. Mau
setia dengan whatsapp atau siap-siap mencari penggantinya.